Minggu, 09 September 2012

Kurangnya Persiapan PON Riau 2012 menggangu kefokusan Atlet

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengembangkan penyidikan suap revisi peraturan daerah (Perda) 6/2010 terkait venue menembak pada PON ke-18 di Riau. Meski penyidikan tersebut belum tuntas, kini lembaga superbody itu mengembangkan kasus pada dugaan korupsi proses pengadaannya.

Venue yang penyelidikannya tengah dilakukan KPK, baru untuk main stadium PON, di komplek Universitas Riau (UR), dengan nilai anggaran mencapai Rp1,1 triliun.

Namun, venue lain yang diduga bermasalah juga akan diusut KPK jika ditemukan data yang mendukung.

"Tergantung informasi, apakah ada data yang mendukung atau tidak. Saat ini perkembangan kasus ini sedang dilakukan penyelidikan terhadap pengadaan main stadium. Sudah dilakukan permintaan keterangan pada sejumlah pihak, seperti panitia pengadaan," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi di kantornya, Jakarta, Senin (3/9/2012)

Dari 54 venue yang disiapkan untuk pertandingan seluruh cabor PON, ada 7 yang sempat terkendala pembangunannya.

Setelah dicarikan solusi, masih ada dua venue yang hingga kini belum selesai dibagun. Di antaranya, venue menembak di Pekanbaru dan futsal di Tembilahan, Indragiri Hilir, Riau.

Venue menembak mulanya dianggarkan Rp42 miliar. Kemudian diusulkan revisi Perdanya untuk penambahan anggaran menjadi Rp62 miliar.

Saat revisi Perda akan disahkan DPRD, KPK melakukan tangkap tangan terhadap anggota DPRD Riau, M Faisal Aswan, pegawai Dispora Eka Dharma Putra dan Manajer Keuangan PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero, Rahmat Syahputra.

Kemudian untuk venue futsal di Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), dibangun dengan anggaran Rp79 miliar menggunakan dana sharing APBD Riau dan APBD Inhil. Awalnya sempat terkendala karena DPRD Inhil mempersoalkan besarnya anggaran yang diusulkan, terutama sharing yang harus ditanggung Pemda Inhil.

Kendala itu juga menjadi penyebab terjadinya keterlambatan pembangunannya. Bahkan target terakhir dua venue itu baru selesai tanggal 5 September 2012 nanti.

Saat ditanyakan apakah dua venue ini sudah diselidiki KPK, Johan mengatakan belum dilakukan.

"Pengembangan Perda 6 tahun 2010 ini ke penyilidikan pengadaan main stadium. Venue menembak dan futsal belum," tegas Johan.
 JAKARTA-- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alfian Mallarangeng menyatakan penyelenggaraan PON XVIII yang berlangsung 9-21 September 2012 akan berjalan dengan baik dan lancar sesuai yang diharapkan.

Menpora menepis tudingan yang menyebutkan bahwa PON di Riau akan terselenggara secara darurat, mengingat belum rampungnya sejumlah venues PON. "PON di Riau insya Allah berjalan dengan baik. Kalau ada yang menyampaikan darurat, itu tidak benar," ujar Menpora.

Pernyataan optimise itu disampaikan Andi, karena ia mengaku telah turun secara langsung ke lapangan untuk melihat bagaiamana persiapan Riau menyambutivnet empat tahunan itu, mulai dari kesiapan venues maupun fasiltas dan pendukung lainnya.

"Saya sudah melihat langsung ke lapangan  seluruh venues PON telah memenuhi standar dan siap digunakan untuk menyelenggaraan pertandingan," terang Politisi dari Partai Demokrat itu.

Memang sebut Andi, ada sejumlah venues PON yang selesai secara fungsional. Seperti venues Menembak di kawasan Rumbai di Pekanbaru dan lapangan  Futsal di kawasan olahraga di Tembilahan kabupaten Indragiri Hilir. Kedua venue, seperti landscape-nya belum selesai, parkiran belum bagus ." Tapi siap dan sudah memenuhi syarat untuk menggelar pertandingan," imbuh Andi sembari menyatakan bahwa saat ini panitian terus mematangkan persiapan ‘dengan mengadakan untuk acara pembukaan yang akan dihadiri Presiden RI Susilo Bambang Yudoyonio pekan depan.

Sementara itu, Ketua PB PON yang juga Gubernur Riau pada kesempatan itu juga menegaskan bahwa ahwa kondisi venues PON yang sebenarnya telah selesai dan siap menggelar Cabor yang dipertandingkan.

"Jadi apa yang digambarkan seakan-akan semuanya minimalis, saya juga membaca ada darurat PON. Kami merasa tidak demikian, "terang Rusli di hadapan anggota Komisi yang membidangi olahraga, pendidikan dan kebudayaan itu.

Rusli juga mengatakan, sebanyak 54 venue dari 39 Cabor olahraga yang dipertandingan pada PON nanti mayoritas selesai secara utuh. Hanya saja ada beberapa venues saja yang selesai secara fungsional, tapi siap digunakan dan dimainkan pada waktunya.

"Venues menembak fungsional, tapi siap dimainkan. Begitu juga Stadion Narasinga, Rengat dan lapangan Futsal di Tembilahan yang selesai secara fungsional," jelasnya.

Untuk meyakinkan anggoat Komisi X, Gubri pada presentasi kesiapan venue PON tidak hanya menyampaikan apa yang bahan berupa tertulis tapi dilengkapi dengan fotonya. Terutama venue yang sudah berdiri megah, namun selama ini disayangkannya jarang diekspose oleh media. Karena menurutnya yang sering muncul hanya yang belum selesai.

"Ini untuk senam, bagian dalamnya. Ini adalah gedung bela diri, nanti wushu di sini. Tapi tak pernah juga masuk TV (televisi) yang begini. Yang dilihat hanya yang belum selesai," paparnya.

Menurut Rusli sepekan terakhir pembangunan venue yang belum siap terus digesa sampai bisa fungsional. Sedangkan venue lain yang sudah siap, sejak sebulan lalu telah digunakan untuk uji coba. "Ini stadion, baru-baru ini digunakan pemain naisonal Brazil. Saat PON akan digunakan untuk babak penyisihan," ulas Rusli menunjukkan foto stadion Rumbai.

Rusli juga menunjukkan foto venue hanggar di Universitas Lancang Kuning. Venue Untuk olahraga bela diri, sampai venue menembak dan futsal yang paling terkendala pembangunannya. "Nah ini yang venue menembak. Ini yang jarak 20 meter, 25 meter. Di luar ini sedang kita pasang landscapenya. Sebagian venue ini nanti akan digunakan untuk iven Islamic Solidarity Games," kata Rusli menjelaskan gambar yang muncul pada layar presentasi ruang Komisi X.

Pada kesempatan itu mantan Bupati Indragiri Hilir Riau duia periode tersebut juga menunjukkan sejumlah infrastruktur penunjang PON, seperti fly over di pertigaan Jalan Tuanku Tambusai dan Jalan Soedirman - Harapan Raya, yang sudah digunakan untuk mengurangi kemacetan Kota Pekanbaru, terutama selama pelaksanaan PON.

"Ini lah gambaran kondisi yang dapat kita lihat," ungkap Gubri di depan. Dia menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Riau bersama PB PON akan berupaya semaksimal mungkin agar sukses penyelenggaraan PON dapat terwujud

Menanggapi presentasi yang dikemukanan Menpora dan Gubri dan juga KONI pusat, Ketua Komisi X DPR RI Agus Hermanto menyatakan saat ini pihaknya tidak mengawatirkan lagi terhadap persiapan dan kesiapan PON yang dibacanya di sejumlah media mengalami berbagai kendala hingga PON akan terselenggara secara darurat atau minimalis.

"Setelah mendapat penjelasan dari Gubernur Riau yang diperkuat Menpora dan juga KONI tentang persiapan dan kesiapan Riau menggelar PON, maka kami sudah tidak kawatir lagi jika disebutkan PON tidak berjalan baik dan lancar," pungkas politisi dari Fraksi Partai Demokrat  itu.
 Metrotvnews.com, Pekanbaru: Wakil Presiden Boediono memantau langsung kondisi dan persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Pekanbaru, Riau, Ahad (9/9). Ia berharap Pemerintan Provinsi Riau bisa memanfaatkan acara yang digelar empat tahun sekali ini dengan baik.

Boediono juga menyempatkan diri mengunjungi beberapa tempat arena pertandingan, salah satunya arena menembak. Di sana ditemui atket sedang berlatih. Kepada para atlet, Wapres meminta untuk tetap fokus memberikan yang terbaik dan tidak merisaukan kendala-kendala.

Sementara itu, kebocaran di arena bola billiar, hari ini, sudah bisa ditanggulangi. Namun, lahan parkir arena masih digenangi air. Meski demikian, pertandingan bola billiar akan tepat dilaksanakan pada siang ini.(wtr5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar