Minggu, 09 September 2012

Bom Depok V.2

VIVAnews - Buntut peristiwa ledakan di Yayasan Yatim Piatu Pondok Bidara, Beji, Depok, Sabtu 8 September malam, polisi mengamankan keluarga Yusup Rizaldi, orang yang disebut sebagai pihak pengontrak rumah yang hancur akibat ledakan bom rakitan itu.

Penjemputan dilakukan hari tadi. Sekitar 02.00 WIB, petugas dengan pakaian preman datang ke kediaman Yusup Rizaldi di kawasan Petojo, Gambir, Jakarta Pusat. Istri Yusuf, Habza, dan kedua anak kembarnya telah diamankan petugas. "Yang dibawa istinya sama dua anaknya yang berumur sekitar 3 tahunan," ujar Ketua RT 10 Petojo Binantu V, Gambir, Ani Abdillah, Minggu, 9 September 2012.

Ani mengungkapkan petugas sempat bingung dengan identitas Yusup. Pasalnya, identidas dan panggilan akrabnya di daerah tersebut berbeda. "Polisi datang ke tempat saya, tanya ada tidak warga saya yang namanya Yusup, saya jawab tidak ada. Lalu saya antar ke RT 9," tambah dia.

Ani menceritakan, keluarga Yusup diamankan delapan petugas. Dari rumah tersebut petugas juga mengamankan satu kardus yang isinya tidak diketahui. "Yang datang ke rumah, dua petugas, belum yang di luar, mungkin ada delapan orang,"tandasnya.

Yusup, menurut Ani, merupakan sosok yang ramah meski pria yang dikenal sebagai ahli rukyah dan bekam itu jarang mengikuti kegiatan-kegiatan masyarakat.

Selain praktek bekam, Yusup diketahui memiliki usaha dagang di rumahnya. Tatangga tak pernah menduga ia terkait dengan kasus teroris. "Siapa yang nyangka? Orangnya biasa, suka ngobrol sama tetangga," tambahnya.

Sebelumnya, Ani menambahkan, istri Yusup mengaku suaminya sudah beberapa hari tidak di rumah. Yusuf izin pergi selama tiga hari ke luar kota untuk menghadiri pernikahan kerabatnya.

Saat ini kediaman Yusup yang merupakan rumah mendiang orang tua istrinya, tertutup rapat, digembok. Tak adagaris polisi di sekelilingnya.
Sementara, polisi telah menyelesaikan olah TKP di lokasi ledakan, Minggu siang. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan, dalam olah TKP ditemukan banyak bahan peledak. Ada mesiu, batre, alat ukur daya ledak, senjata rakitan, granat nanas dan bahan kimia berbahaya.

"Semuanya berdaya ledak tinggi dan dapat dipastikan bahan baku bom. Saat ini, tim Inafis, Gegana, dan Puslabfor masih terus mengamankan sejumlah barang berbahaya tersebut," kata dia. Diduga rumah berkedok yayasan yatim itu tempat persiapan teror dengan target berikutnya yang belum terkuak.
Ledakan Sabtu malam melukai tiga orang, salah satunya seorang pria yang mengalami luka bakar hingga 85 persen. Identitasnya belum dipastikan, hingga kini polisi masih menyebutnya sebagai Mr X. (adi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar