Sabtu, 07 Januari 2012

566 Tentara Asing Tewas Dalam Perang Afghanistan Sepanjang 2011

Kabul, (Analisa). Lebih dari 560 tentara Asing tewas sepanjang 2011, jumlah tertinggi kedua dalam perang 10 tahun menghadapi perlawanan pimpinan Taliban.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan, Minggu (1/1) kekerasan meningkat dengan korban besar akibatkan serangan Taliban.

Tentara asing tewas pada 2011 berjumlah 566 orang, termasuk setidaknya 417 dari AS dan 45 dari Inggris, menurut hitungan kantor berita Prancis AFP berdasarkan atas angka dari laman icasualties.org.

Jumlah tersebut turun daripada angka tertinggi 711 pada 2010 setelah penambahan dimulai, namun naik dari 521 pada 2009.

Jumlah korban pada 2011 bertambah pada hari terakhir tahun itu ketika ISAF mengumumkan anggotanya tewas akibat kejadian bukan pertempuran di Selatan.

Jumlah kematian itu diperburuk oleh sejumlah serangan dahsyat, termasuk bom mobil yang menghantam iringan ISAF di Kabul pada Oktober, yang menewaskan 17 tentara, dan menembak-jatuhan helikopter dari di Wardak, Selatan ibukota, pada Agustus, yang menewaskan 30 tentara AS.

Tapi, rakyat Afghanistan-lah yang membayar harga tertinggi.

Serangan paling mematikan menewaskan sedikitnya 80 orang dalam pemboman kuil di Kabul pada hari suci Syiah Asyura pada awal Desember.

Pasukan tambahan itu-diperintahkan Presiden AS Barack Obama dua tahun lalu untuk mengubah arah perang - dimana sekitar 10.000 tentara sudah ditarik mundur dan sisanya pada musim gugur mendatang.

Negara lain juga menurunkan jumlah pasukannya menjelang tenggat 2014 bagi penarikan seluruh pasukan tempur NATO. Sejak serbuan pimpinan AS menggulingkan Taliban dari kekuasaan pada 2001, sebanyak 2.847 tentara asing tewas dalam kemelut itu.

"Kami melihat penurunan serangan musuh cukup besar. Itu merupakan keberhasilan di medan tempur dan pengurangan kemampuan mereka menyerang kami," kata jurubicara ISAF Brigadir Jenderal Carsten Jacobson.

Sementara lebih sedikit tentara ISAF di lapangan pada beberapa tahun mendatang mungkin berarti lebih sedikit kematian serdadu asing, namun korban di kalangan warga belum tentu berkurang.

Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan jumlah warga tewas dalam kekerasan di Afghanistan meningkat 15 persen dalam enam bulan pertama 2011 menjadi 1.462 orang. Laporan setahun penuh dijadwalkan keluar pada tengah Januari.

Pejuang disalahkan untuk 80 persen dari kematian itu, yang sebagian besar disebabkan oleh bom buatan rumahan atau IED.

NATO, yang menyatakan penurunan serangan musuh sekitar delapan persen, hanya mencakup "serangan membunuh" dan bukan temuan IED atau contoh lain, tempat Taliban mengancam masyarakat setempat.

Saat keamanan diserahkan, Pasukan Keamanan Negara Afghanistan (ANSF), yang sekarang berjumlah lebih dari 300.000 orang, juga dapat memperkirakan lebih banyak korban.

Sejak 21 Maret, awal tahun Afghanistan, 1.400 polisi, 520 tentara dan 4.275 gerilyawan tewas dalam kemelut tersebut, kata pemerintah Afghanistan.

Namun, ada beberapa keyakinan bahwa penurunan kehadiran asing berimbas juga pada penurunan kekerasan. (Ant/AFP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar