Kamis, 30 Agustus 2012

Contoh Memo Bahasa Inggris!!! NEW!!!


MEMO

For ( Mr/Ms) : Mr.Sayeedh bin Ahmed
From (Mr/Ms) : Mr. Dandy, manager of PT.NCC,Nuclear Supplier

Message :
Mr.Dandy ask Mr.Sayeedh to call her as soon as possible, to discuss our joining to Nuclear Attack in Iraq.
(Phone number : 011111122)

Date : Wednesday, 17 June 2012
Taken by : Mr.Fernando Gonzales

Ciri-ciri MEMO :
1. Surat khusus yang dibuat khusus untuk keperluan dalam kantor atau organisasi
2. Dilihat dari peredarannya, sebuah kantor atau organisasi dapat menyampikan memo secara horizontal maupun secara vertikal
3. Penyampian secara horizotal merupakan penyampian memo kepada pihak yang memiliki jabatan satara
4. Penyampian secara vertikal merupakan penyampaian memo dari atasan kepada bawahan atau sebaliknya untuk mengingatkan atau memerintahkan sesuatu
5. Merupa bentuk komuikasi yang berisi saran, arahan, atau penerangan mengenai sesuatu hal
6. Memiliki bagian surat yang lebih sederhana dibandingkan dengan surat resmi pada umumnya, terutama dalam isi surat.
7. Karena pedarannya yang terbatas, memo biasanya tidak mencantumkan identitas kantor, seperti nama kantor, nomor telepon, faksimili, dan kode pos, secara lengkap.

Ciri-ciri bentuk memo

Bentuk memo terdiri atas dua bagian:

- Kepala Memo
Penerima
Pengirim
Perihal dan tanggal pengimin
Paraf dan nama terang pengirim
- Isi, penulis langsung menyampikan pesan atau perintah dalam kalimat pendek dan lugas.

Itulah sedikit contoh tentang Pengertian Memo Bahasa Inggris dan Contoh Memo itu sendiri, juga Ciri-Ciri Memo dan ciri-ciri bentuk Memo. Semoga bermanfaat untuk Anda yang kesasar

Rabu, 29 Agustus 2012

Pidato SBY Soal Kerusuhan Syiah di Sampang

Edi Kurniawan, Berita99



JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merespon kerusuhan yang terjadi di Sampang Madura, Jawa Timur. SBY meminta semua pihak bekerja cepat untuk menyelesaikan kasus penyerangan terhadap kelompok Islam Syiah di Sampang yang terjadi Minggu (26/8) kemarin. Ia berharap kasus tersebut tidak terulang kembali.

"Saya harap ada langka yang cepat dan tepat yang dilakukan oleh saudara semua dengan jajarannya sehingga ini tidak terus terjadi di tempat yang sama," kata SBY dalam rapat terbatas Senin (27/8) di Istana Presiden Jakarta.

SBY juga menyesalkan kerusuhan yang menelan korban jiwa itu. SBY menilai kejadian itu telah mencoreng kerukunan dan ketentraman dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Sampang pada khususnya. Apa lagi, tambah SBY, hal itu terjadi dalam suasana Lebaran, setelah umat Islam menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh.

"Dalam dua tahun terjadi dua kali, sebelumnya pernah sekali," katanya.

SBY juga meminta aparat hukum segera bertindak. Harus ada hukuman yang tegas dan adil bagi para pelaku penyerangan, apalagi itu untuk kebaikan negara. SBY juga meminta kepada pemerintah setempat untuk membantu korban penyerangan. Pemerintah pusat sendiri, jika dirasa itu perlu, juga akan mengirimkan bantuan kepada para korban.

"Kalau pemerintah pusat harus membantu, kita akan bantu. Untuk membantu mereka-mereka yang jadi korban insiden, apakah rumah dibakar, atau luka-luka secara adil bagi kedua belah pihak," terang SBY.

Penyerangan terhadap kelompok Islam Syiah di Dusun Naggernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang, Madura yang terjadi Minggu (26/8) kemarin menelan 2 korban jiwa. Kejadian yang sama juga pernah terjadi pada akhir Desember 2011.
berita99.com

Kerusuhan Syiah - Sunni di Madura



SAMPANG-Satu per satu persoalan yang melatarbelakangi kerusuhan berbau agama di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kec Omben dan Dusun Gading Laok, Desa Blu"uran, Kec Karang Penang, terkuak. Kuat dugaan, akar persoalan kerusuhan dipicu persoalan perempuan diantara para tokoh yang terkait.

Berdasarkan penelusuran Jawa Pos Radar Madura, bara yang memicu kerusuhan itu sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 2005 silam. Namun, saat itu perbedaan paham antara warga di dua desa itu tidak sampai pecah. Seiring berjalannya waktu pada tahun 2006 ketegangan antara kedua belah pihak kembali terjadi. Dan, puncaknya akhir tahun 2011 tahun lalu.

Saat itu, pemicu konflik yang disebut-sebut berkaitan dengan perbedaan aliran itu kembali pecah. Yakni, saat satu musala milik Tajul Muluk yang diyakini sebagai tempat penyebaran Syiah dibakar. Begitu juga madrasah milik KH Iklil yang tak lain adalah kakak kandung Tajul Muluk juga tak luput dari sasaran anti Syiah.

Dalam tragedi itu satu warga ditetapkan sebagai tersangka, yakni Musrika, 40, warga Desa Sogiyan, Kec. Omben. Dia sudah sudah divonis oleh hakim 3 bulan 10 hari dari tuntutan 5 bulan penjara. Sedangkan Tajul Muluk yang ditetapkan sebagai tersangka penistaan agama divonis hukuman 2 tahun penjara.

Jauh sebelum kasus mencuat, sebenarnya berbagai pihak sudah memediasi. Bahkan, Tajul Muluk bersama keluarganya sudah dipindahkan dari Kec Omben ke Malang. Itu untuk menghindari adanya gesekan lebih jauh. Sebab, konflik terkesan mengarah pada perang Syiah-Sunni. Namun, Tajul Muluk akhirnya angkat bicara saat itu.

Tajul menegaskan, konflik yang terjadi di desanya bukanlah disebabkan perbedaan faham antara Sunni dan Syiah. Melainkan, persoalan pribadi dirinya dengan salah satu saudaranya, yakni KH. Rois yang berfaham sunni. Persoalan tersebut akhirnya dibawa ke ranah faham sehingga mengakibatkan bentrok.

Beberapa sumber menyatakan, ikwal pecahnya dua bersaudara ang berbeda ajaran itu dipicu persoalan yang sangat pribadi. Lebih tepatnya kasus itu disulut oleh adanya kecemburuan sosial yang berlatar asmara. Akibat kekecewaaan yang mendalam itu lantas menyulut emosi salah satu pihak untuk membawa kasus itu dalam ranah agama.

Seorang terdekat dari keluarga Tajul Muluk berinisial R membeberkan banyak hal terkait pemicu awal bentrokan dua kubu. Kejadian itu bermula saat Rois yang memiliki santri yang bernama Halima hendak dipinang oleh salah satu tetangga Tajul. Tajul yang merupakan kakak kandung Rois itu berupaya membantu tetangganya itu untuk meminang pada orang tua Halima. Tak disangka, ternyata Rois sudah memiliki maksud untuk menikahi Halima.

Meski kedua kakak beradik tersebut sudah sama-sama memiliki keluarga, tidak menyurutkan niat Rois untuk menikahi Halima. Keinginan terpendam itu baru diketahui Tajul sejak tetangganya itu meminta untuk meminang Halima. Sejak kejadian tersebut kedua bersaudara tersebut mulai tidak akur.

Lebih jauh R menjelaskan, ketika mendengar ada santrinya hendak dilamar tetangganya, Rois mulai naik darah. Sebab, keinginan untuk menikahi santrinya itu bisa kandas. Tidak mau kecolongan, Rois pun berusaha mencari tahu siapa dalang di balik aksi lamaran itu. Ternyata, orang yang berusaha menjadi penghulu itu adalah kakak kandung sendiri, yakni Tajul.

Perasaan kecewa bercampur dendam itu pun telah menyulut amarah Rois pada Tajul. Dari modus tersebut, Rois diduga lantas menyusun serangkaian agenda untuk menyerang Tajul. Beragam cara mulai dilakukan untuk mendiskreditkan Tajul. Dendam Rois semakin tak terkendali yang pada akhirnya tidak hanya berhenti pada keluarnya Rois dari ajaran Syiah.

Namun, Rois melancarkan serangan yang mengatasnamakan ajaran agama. Yakni, dengan tuduhan bahwa Tajul bersama pengikutnya itu menganut ajaran sesat. Karena masyarakat Sampang mayoritas menganut ajaran Sunni, maka sangat gampang sekali Rois memprovokasi lewat bendera agama. Puncaknya, Tajul dituduh melakukan penistaan agama. Tajul pun dihukum.

Perihal tersebut juga dibenarkan oleh kakak kandung Tajul yang lain, yakni Iklil Almilal. Ditemui Jawa Pos Radar Madura kemarin di lokasi pengungsian Lapangan Tenis Indor Sampang, Iklil banyak bercerita soal konflik yang selama ini terjadi sebenarnya.

Menurut Iklil, permasalahan pribadi antara kedua adiknya itu yang kemudian diseret jauh kepada persoalan agama. Namun, dia tidak habis pikir kenapa permasalahan itu digiring pada persoalan yang bernuansa agama. "Yang jelas ini awalnya adalah permasalahan keluarga, saya nggak tahu kenapa bisa didramatisir," katanya.

Pria berperawakan jangkung itu kemudian mengulas sedikit persoalan pribadi antara kedua adiknya. Menurut Iklil, awal mula perselisihan itu saat seorang anak gadis yang bernama Halimah putri Ahmad Bedri yang tidak lain adalah satu aliran dengan Tajul Muluk diminta oleh Rois untuk bantu-bantu istrinya. Namun, Ahmad Bedri tidak mengizinkan.

Singkat cerita, Halimah akhirnya dipinang oleh Abdul Aziz yang masih sealiran dengan Tajul Muluk. "Karena gadis itu dipinang oleh orang lain, si Rois ini gembar-gemborkan diluar bahwa Syiah mengambil istri orang,"cerita Iklil.

Tak nyaman dengan isu seperti itu Tajul Muluk juga sempat bertanya kepada orang tua perempuan itu. "Tajul tanya ke Pak Bedri itu, apakah anaknya pernah dipinang dan dinikahi oleh Rois, dan dia (Bedri, Red) bilang tidak pernah," katanya mengutip ucapan Tajul kepada Bedri.

Namun, belakangan persoalan semakin membesar. "Anehnya masalah ini kenapa terus membesar dan dibawa-bawa pada isu agama," pungkas Iklil. (gik/edo/zid)
jpnn.com

Korupsi Simulator SIM

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menggarap anak buah Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo untuk mendalami kasus dugaan korupsi Simulator SIM di Korlantas Mabes Polri.

Juru Bicara KPK, Johan Budi SP mengatakan, empat saksi itu di antaran AKBP Wisnu Budaya. AKBP Wandi Rustiwan, Kompol Endah Purwaningsih dan Kompol Ni Nyoman Suwartini. Para perwira Korps Bhayangkara itu diketahui sebagai panitia lelang pada proyek benilai Rp 198,6 miliar.

"Mereka diperiksa sebagai saksi untuk DS (tersangka Irjen Djoko Susilo)," kata Johan Budi SP, di kantornya, Jakarta, Rabu (29/8).

Menurut Johan, pemeriksaan anggota Polri itu memang sudah sesuai rencana. Karena surat pemanggilan pemeriksaan keempat perwira itu telah dilayangkan oleh KPK sejak tanggal 15 Agustus 2012. Hanya saja sampai Rabu sore, empat saksi itu belum terlihat hadir di KPK.

Terkait pemeriksaan tersangka kasus ini, seperti Irjen Djoko Susilo, menurut Johan belum diketahui. Karena saat ini KPK masih melakukan verifikasi terhadap barang bukti yang ada. Terutama dokumen hasil sitaan di markas Korlantas beberapa waktu lalu.

"Sàmpai tadi belum ada jadwal pemeriksaan DS. KPK masih mendalami verifikasi barbuk hasil sitaan untuk kemudian periksa DS atau saksi-saksi yang lain," jelasnya.

Dalam kasus dugaan korupsi Simulator SIM Polri ini KPK telah menjerat empat tersangka sejak awal. Diantaranya mantan Kakorlantas, Irjen Pol Djoko Susilo, Wakil Kepala (Waka) Korlantas Polri, Brigjen Pol Didik Purnomo serta dua swasta diantaranya Sukotjo Bambang dari PT Inovasi Teknologi Indonesia (ITI) dan Budi Susanto dari PT Citra Mandiri Metalindo Abadi.

Tiga nama tersangka pada kasus ini  diduga ikut serta dalam kasus dugaan korupsi yang dilakukan Irjen Djoko semasa menjabat Kakorlantas Polri tahun 2011 lalu. Gubernur Akpol ini diduga menyalahgunakan kewenangannya dalam proyek pengadaan simulator untuk ujian SIM senilai Rp 189,6 miliar.(fat/jpnn)
jpnn.com